WEB BLOG
this site the web

Islam Itu Mudah, kenapa Dipersulit??

Dalam kaidah Ushul Fiqh (ilmu Fiqih paling pokok) ada kaidah yang sangat terkenal sekali yang dijadikan sandaran bagi para ulama untuk mengambil sebuah tindakan atau keputusan hukum.Kaidah :itu adalah :

``Al-Ashlu Fil Ibadah lit tahrim, hatta dalla Ad-dalil lijawaziha. Wal Ashlu fil muamalati lilibahati hatta dalla Ad-dalil lit tahrimiha``.

Terjemahan bebasnya kira-kira seperti ini :

``Bahwasanya hukum asal dari ibadah itu adalah haram, sampai ada dalil yang membolehkannya. Sedangkan hukum asli dari mu`amalah / kemasyarakatan itu adalah mubah, sampai ada dalil yang mengharamkannya.``

Penjelasan singkat dari kaidah usul fiqh diatas adalah, bahwa pada dasarnya semua bentuk ibadah itu. Baik sholat, zakat, puasa, dan semua ibadah lain adalah haram untuk dilaksanakan, sampai ada dalil yang memerintahkan kita untuk melaksanakannya.Sedangkan semua ihwal mu`amalah atau kemasyarakatan, seperti : Jual beli, politik, korupsi, perzinahan, menipu, merampok, bahkan mencuri itu hukum asalnya boleh, sampai ada dalil yang melarang perbuatan tersebut.

Efek langsung dari kaidah diatas adalah, bahwa kita tidak boleh ``kreatif`` dalam hal ritual peribadatan.Sebab bentuk ibadah apapun, itu hukumnya haram.Kecuali apabila telah ada dalil yang menunjukkan kebolehan atau perintah langsung untuk melaksanakannya.Dan sebaliknya, untuk urusan kemasyarakatan, Islam membuka pintu Ijtihad seluas-luasnya tanpa batas.Sebelum ada dalil yang mengharamkan perbuatan tersebut, maka hukum aslinya adalah mubah atau boleh.Secara ringkas, jikalau kita menemui hal yang baru yang kita temui dalam hal peribadatan, yang kita belum yakin kebenarannya, maka pertanyaan yang harus kita ajukan adalah : `` Ini boleh apa tidak ya??`` Sedangkan untuk hal-hal yang berhubungan dengan kemasyarakatan maka pertanyaan yang harusnya kita ajukan adalah : `` Ini dilarang apa tidak ya??``

Tapi coba kita liat dilingkungan kita.Betapa kaidah itu justru `diterjemahkan` terbalik oleh kaum muslim.Banyak dari mereka yang `kreatif` dalam ritualperibadatan. Dari mulai puasa mutih 40 hari.Membaca bacaan-bacaan tertentu setelah sholat yang kadang-kadang lebih panjang dari sholatnya itu sendiri.Mencambuki diri sebagai sarana dekat kepada Tuhan.Sholat-sholat yang katanya sunnah padahal sama sekali tidak ada tuntunannya.Menghabiskan puluhan juta dana untuk membuat tumpeng dan lauk-pauk yang lezat-lezat dan mahal-mahal untuk kemudian di buang kelaut, sebagai tanda syukur kepada Tuhan, padahal masih ada ribuan orang makan saja masih mimpi.Seakan-akan mereka berpendapat bahwa selama ini ibadah itu tidak dilarang, maka sah-sah saja untuk ``mengembangkannya``

Dan justru sebaliknya. Dalam hal-hal muammalah kebanyakan kita malah membatasi diri dengan segala macam alasan yang justru pada hakekatnya membelenggu langkah kita. Tehnologi clonning diharamakan, musik juga haram, politik demokrasi juga haram dan kafir, zakat di organisir juga haram, sekolah pake dasi juga haram.Seakan akan mereka berpendapat bahwa selama tidak ada yang `mencontohkan` maka jangan dilakukan.Sebab itu namanya mengada-ada.

Subhanallah...Kayaknya sulit sekali mau ber-Islam...

Semua yang dari dunia barat dianggap kafir dan haram.Karena barang siapa yang menyerupai suatu kaum maka dia adalah bagian dari kaum itu.Padahal Rasulullah juga pernah memakai strategi perang dari kaum `farsy` ketika pernag khandaq.Beliau juga pernah memohon perlindungan (suaka politik) kepada raja Habasy yang Nasrani.Lalu apa bisa kita ambil kesimpulan bahwa rasulullah adalah bagian dari mereka?? Tentu tidak bukan??

Ada juga yang mengharamakan demokrasi karena hal ini tidak ada tuntunannya dalam Al-Quran maupun hadis.Padahal masalah siyasah adalah masalah mu`amalah yang hukum asalnya boleh, sampai ada dalil yang melarangnya. Banyak dari umat Muslim yang berpednapat seperti itu pada akhirnya juga tidak mengakui segala produk dari demokrasi ini termasuk pemerintahhan yang syah yang terbentuk daripadanya.Dan karena pemerintahannya tidak syah, maka segala bentuk hukumnya tidak patut diikuti. Barangkali juga mereka lupa, bahwa ada efek hukum syar`i yang ``Luar biasa`` yang akan terjadi kalau kita tidak mengakui pemerintahan kita sebagai pemerintahanyang syah termasuk segala produk hukumnya.

Coba kita renungkan, betapa banyak perzinahan `legal` yang terjadi karena hal itu. Sebab kalau kita menikah, dan wali kita adalah wali hakim dari KUA, maka pada hakekatnya hakim tersebut adalah wakil dari ulul amri, yang itu adalah presiden negara ini.Apabila kita tidak mengakui pemerintahhnya, maka secara syariah `perwalian` hakim KUA tadi juga batal. Yang artinya semua perkawinan yang melibatkan wali hakim sebagai walinya adalah batal dan tidak syah.Karena tidak syah, maka status pernikahannya juga batal demi hukum.Maka berapa banyak `kumpul kebo` resmi di negeri ini???

Ibadah dibatasi, sedangkan muammalah dibuka seluas-luasnya.Islam menghendaki kemudahan, bukan kesulitan.Bahkan ibadah yang sudah `dibatasi` itupun masih diberi keringanan pada kondisi tertentu. Sholat bisa di jama` dan qashr. Puasa bisa diganti fidyah. Bahkan kalau tidak mampu,mustahiq yang membiayai keluarganya dari uang zakat dan infaq bisa dianggap menggantikan fidyah.Zakat hanya bagi yang mampu.Haji juga begitu.Yang lebih hebat lagi, `discount` ibadah itu tidak mengurangi nilai pahalanya sama sekali disisi Allah.Bahkan dalam sebuah hadis Rasulullah mengatakan bahwa Allah sangat senang bila Dia memberi hadiah (keringanan ibadah dalam kondisi tertentu) dan umat-Nya mengambil hadiah itu.Kuarang mudah apa lagi??

Sedikit agak masygul hati ini, ketika banyak sekali orang berbondong-bondong memenuhi majlis dzikir, berbondong-bondong ibadah umroh berkali-kali dalam setahun.Tapi di bidang muammalah hanya segelintir orang yang bergerak.Laboratorium pengetahuan justru banyak diisi oleh umat lain.Majlis-majlis ekonomi justru banyak dipenuhi oelh golongan lain.Disatu sisi banyak ilmuwan kita yang menjerit meminta dana penelitian bagi perkembangan pengetahuan.Tapi disisi lain, ada orang yang rela terbang dari ujung Indonesia, menghabiskan biaya berpulu-pulu juta, hanya untuk dapat air celupan batu petir yang entah bagaiman bisa dipercaya menyembuhkan.

Kreatifitas yang salah tempat...Sehingga seakan-akan Allah hanya hadir di majlis dzikir, malaikat hanya berdoa di seputar masjid, dan bidadari hanya menunggu muslim yang haji berkali-kali.Padahal Allah ada dimana-mana.Allah ada di laboratorium pengetahuan, Malaikat juga banyak berdoa di ruang-ruang kuliah sebagai majlis Ilmu, dan bidadari juga banyak menunggu para syuhada yang gugur dalam tumpukan catatan penemuannya yang berguna bagi umat manusia dan alam semesta

Islam Itu mudah...Kenapa dipersulit??????

0 komentar:

Posting Komentar

 

W3C Validations

Cum sociis natoque penatibus et magnis dis parturient montes, nascetur ridiculus mus. Morbi dapibus dolor sit amet metus suscipit iaculis. Quisque at nulla eu elit adipiscing tempor.

Usage Policies