WEB BLOG
this site the web

Lebih Baik membangun Supermarket Daripada Membangun Masjid

Tulisan ini sebenarnya merupakan catatan harian kecil saya ketika dulu menyelesaikan pengabdian mengajar saya di Pondok Modern Gontor 5 Darul Muttaqien di Banyuwangi. Saat itu, ketika saya melakukan perjalanan awal ke sana. Di sepanjang jalan Pasuruan-Probolinggo-Jember..berkali-kali bus yang saya tumpangi dihentikan oleh masyarakat yang meminta dana pembangunan masjid dengan dialeg Madura yang kental. Iseng-iseng saya hitung jumlah jumlah “pemberhentian” itu. Dan hasilnya?? Subhanallah…ada kurang lebih 67 titik pembangunan masjid yang meminta dana sumbangan kepada masyarakat pengguna jalan. Berarti kalau masjid-masjid itu jadi, maka akan ada 67 Masjid baru disana.Luar biasa….

Tapi melihat cara-cara mereka mencari sumbangan. Saya secara manusiawi jelas terganggu. Meskipun di kasih “embel-embel” se ikhlasnya, plus dalil janji Allah yang akan membangun rumah di Syurga bagi siapa saja yang membangun masjid di dunia ini. Tapi kalau musti terbangun dari tidur sebanyak 67 kali apa ga cape?? Dan itu terjadi setiap saya melewati jalan panjang tersebut. Alasan yang lain adalah, seberapa efektifkah pembangunan masjid itu untuk umat?? Seberapa banyak jamaah yang hadir di setiap masjid itu?? Kalau memang tidak efektif, mengapa dipaksakan untuk “mufaroqoh” dari masjid lamanya, dan ngotot bikin masjid baru??

Fikiran saya waktu itu terbang ke kampung halaman saya di Ponorogo. Dimana ada salah satu Ormas Islam di sana yang memiliki unit pengembangan ekonomi yang luar biasa. Di mulai dari pendirian unit layanan kesehatan dan pendidikan. Semenjak tahun 90-an, ormas tersebut telah mengembangkan sayap ekonominya dengan membuka sebuah BPR (konvensional) dengan modal awal Cuma sekitar 500 juta, di ambil dari penawaran saham dari anggota ormas tersebut. Sebuah cara penggalangan dana yang unik pada masa itu yang dilakukan oleh sebuah kantor cabanga Ormas Islam. Tapi hal ini memang dilakukan untuk menjaga profesioanlisme dan amanah yang coba di pupuk dalam pengembangan ekonomi Islam. Dari mulai dibangunnya kantor kecil di pinggiran kota Ponorogo. BPR tersebut terus bergerak dan menyebar, berkembang di hampir setiap kecamatan (ranting ormas) di kabupaten Ponorogo. Modalnya? Tentu saja selain penyertaan modal dari kantor lama, juga kembali penawaran saham dari anggota ormas tersebut. Dengan profesionalisme “dadakan” dengan budaya kerja local, ternyata BPR tersebut kini memiliki asset hampir 500M. Sungguh luar biasa untuk sebuah BPR local di sebuah kota kecil di Ponorogo. Bisa antum bayangkan berapa deviden yang diterima para anggota ormas yang ikut menanam saham di BPR tersebut saat ini??

Merasa sukses dengan pengembangan ekonominya. Ormas tersebut kembali melebarkan sayap bisnisnya. Kali ini melihat adanya serbuan dari retailer nasional semacam alfamart dan indomaret yang mulai masuk Ponorogo. Majlis ekonomi ormas tersebut segera berikhtiar untuk membuat swalayan mini berlebel “suryamart”. Dan kembali penggalangan dana dilakukan dengan cara yang sama, penawaran rsaham. Melihat sukses pengembangan BPR dulu, kali ini tidak terlalu sulit bagi ormas tersebut menggalang dana dari anggotanya. Dengan penananganan yang hati-hati dan amanah, dalam 10 tahun perkembangannya, sudah ada sekitar 15 cabang swalayan “suryamart” yang hadir disetiap kecamatan di Ponorogo. Bahkan saat ini, pusat perkulakan barang di Ponorogo berhasil dikuasai 40% oleh “suryamart”. Betul-betul prestasi yang membuat Chinese di ponorogo berang bukan kepalang.

Dan untuk lebih menguatkan kembali penetrasi pasar dan dakwah, ormas itu kini mengembangan jaringan informasi melalui stasiun Radio local yang manyuarakan dakwah dan sekaligus marketing dari unit usaha yang mereka miliki. Tidak mau uangnya menguap begitu saja, maka semua keuangan di semua unit bisnis nya di invest-kan di BPR. Timbal baliknya, BPR mengeluarkan semacam kartu debet yang bisa digunakan untuk berbelanja di suryamart, maupun berobat di RSI yang mereka kelola. Sebuah upaya pengamanan asset dan loyalitas customer yang jitu. Dan hasil dari optimalisasi dana umat itu, ormas tersebut bisa membiayai puluhan lembaga pendidikan mereka dan guru-gurunya, membangun masjid yang megah dengan segala fasilitas perpustakaan tanpa harus “mengemis” di pinggir jalan mencegat kendaraan seperti di cerita awal. Membina dan mengasuh puluhan anak yatim piatu dalam panti asuhan yang tersebar di penjuru kabupaten. Dan tanpa di sadari, segenap anggota ormas yang memiliki saham di situ, telah ikut serta beramal infaq, tanpa harus “dipaksa”, dan mereka juga mendapatakan deviden dunia, dan “deviden” akhirat dengan ikhlas.

Dari sekelumit cerita diatas, tidak salah dong kalau judul artikel ini saya angkat?? Bukankan memang lebih bagus “patungan” membangun supermarket yang produktif, sehingga hasilnya bisa untuk membangun masjid?? Daripada patungan membangun masjid, yang setelah beridir megah, ternyata jamaahnya tidak lebih dari 2 shaf?? Butuh jalan panjang memang untuk menyadarkan umat akan hal ini. Selain tingkat ke-amanahan umat yang masih belum 100% bisa dipercaya. Umat juga masih ter mind set bahwa amal jariyah itu hanya untuk infrastuktur peribadatan. Selain itu, “kualitas” jariyahnya adalah “need improvement”. Padahal kalau kita lihat, amal jariyah adalah amal yang selalu bisa kita rasakan pahalanya selama orang lain memanfaatkan infrasturktur itu. Semakin banyak yang memanfaatkan, semakin banyak amal Jariyah kita. Maka secara agak kasar saya katakan, “Orang yang menyumbang pembangunan WC Umum itu bisa jadi amal jariyahnya lebih banyak dari orang yang menyumbang masjid.” Dilihat dari asas manfaatnya tentunya.

Kenapa?? Karena bisa jadi “pengunjung” WC Umum itu lebih banyak daripada jamaah masjid yang hanya ramai 5 kali sehari. Dan bisa jadi tidak semua jamaah itu berpahala, karena mungkin ada yang niatnya sholat bukan karena Allah?? Tapi di WC Umum?? Saya kira, Insya Allah niat para “pengunjungnya” ikhlas untuk ber-istinja dari najis. Jadi bisa jadi pahala jariyah nya lebih banyak kan??

Ada satu ungkapan bagus dari budaywan Emha Ainun Najib :

“Saya benci pengemis dan peminta-minta itu. Karena gara-gara dia, saya memberi sedekah karena kasihan, bukan karena Allah”

Wallahu a’lam….

3 komentar:

Unknown mengatakan...

Saya bernama MORAIDA LUNA. Saya ingin menggunakan media ini untuk mengingatkan semua pencari pinjaman untuk sangat berhati-hati karena ada penipuan di mana-mana. Beberapa bulan yang lalu saya tegang finansial, dan karena putus asa, saya telah penipuan oleh beberapa lender online. Saya hampir kehilangan harapan sampai seorang teman saya merujuk saya ke pemberi pinjaman sangat handal disebut Mrs Amanda yang meminjamkan pinjaman tanpa jaminan dari € 53.000 dalam waktu kurang dari 24 jam tanpa tekanan atau stres dengan tingkat bunga hanya 2%. Jadi jika Anda membutuhkan pinjaman, menghubunginya via email nya: amandarichardson686@gmail.com atau amandarichardssonloanfirm@gmail.com
Anda juga dapat menghubungi saya di email saya moraidaluna@gmail.com.

Unknown mengatakan...

Saya bernama MORAIDA LUNA. Saya ingin menggunakan media ini untuk mengingatkan semua pencari pinjaman untuk sangat berhati-hati karena ada penipuan di mana-mana. Beberapa bulan yang lalu saya tegang finansial, dan karena putus asa, saya telah penipuan oleh beberapa lender online. Saya hampir kehilangan harapan sampai seorang teman saya merujuk saya ke pemberi pinjaman sangat handal disebut Mrs Amanda yang meminjamkan pinjaman tanpa jaminan dari € 53.000 dalam waktu kurang dari 24 jam tanpa tekanan atau stres dengan tingkat bunga hanya 2%. Jadi jika Anda membutuhkan pinjaman, menghubunginya via email nya: amandarichardson686@gmail.com atau amandarichardssonloanfirm@gmail.com
Anda juga dapat menghubungi saya di email saya moraidaluna@gmail.com.

Unknown mengatakan...

Halo,
Apakah Anda secara finansial turun? mendapatkan pinjaman sekarang dan bisnis Anda menghidupkan kembali, kami adalah pemberi pinjaman yang handal dan kami mulai program pinjaman untuk memberantas kemiskinan dan menciptakan peluang bagi orang yang kurang beruntung untuk memungkinkan mereka untuk mengembangkan diri dan menghidupkan kembali bisnis mereka. Untuk informasi lebih lanjut, Anda dapat menghubungi kami melalui email: (mariasednerloanfirm@gmail.com). informasi debitur mengisi formulir di bawah ini:

Nama lengkap: _______________
Negara: __________________
Sex: ______________________
Umur: ______________________
Jumlah Pinjaman Dibutuhkan: _______
Pinjaman Durasi: ____________
Pinjaman bunga: _____________
Nomor telepon: ________

silahkan mengajukan permohonan perusahaan yang sah.

Posting Komentar

 

W3C Validations

Cum sociis natoque penatibus et magnis dis parturient montes, nascetur ridiculus mus. Morbi dapibus dolor sit amet metus suscipit iaculis. Quisque at nulla eu elit adipiscing tempor.

Usage Policies