WEB BLOG
this site the web

seperti kedua tangan jangan sperti kedua telinga...

Saya jadi teringat satu nasehat hujatul Islam, Imam Ghazali mengenai pergaulan dan persaudaraan antar sesama Muslim. Nasehat itu berbunyi :

“KUN KAL YADAINI WALAA TAKUN KAL ‘UDZUNAINI”
(Jadilah engkau sebagaimana kedua tangan, dan jangan berbuat seperti sifat kedua telinga)

Sobat pejuang…

Kenapa contoh baiknya pada kedua tangan? Dan contoh buruk di ibaratkan seperti sifat kedua telinga?? Ahai, pernahkah kita memperhatikan sifat bagian tubuh kita itu sehari-hari?? Mari kita perhatikan…..

Tangan kita adalah salah satu pasang dari sekian anggota tubuh kita yang letaknya paling berjauhan antara satu dengan yang lain. Dibanding dengan anggota tubuh kita yang berpasangan yang lain, seperti mata, kaki, dan telinga, tangan kita lah yang paling jauh letaknya antara tangan kanan dan tangan kiri. Akan tetapi meskipun letaknya berjauhan, tangan adalah anggota tubuh kita yang paling aktif “silaturahmi” antara satu dengan yang lain. Ketika kita bersalaman, mencuci tangan, berwudlu, menggaruk, mengolesi tangan kita dengan lotion, bersedekap ketika sholat, dan banyak lagi yang lain, senantiasa ada proses “silaturahmi” yang intens diantara keduanya.

Masing-masing juga saling mengetahui tugasnya, tanpa pernah merasa iri. Kita tahu tangan kanan senantiasa bertugas untuk hal-hal yang baik. Bersalaman, makan, membri sesuatu atau menerima sesuatu, melambaikan tangan, semuanya menggunakan tangan kanan. Sedangkan tangan kiri lebih kepada hal-hal yang sifatnya “jorok”. Akan tetapi adakah pernah kita temui tangan kiri “memberontak” dan tidak mau melakukan tugasnya hanya karena iri dengan tugas tangan kanan yang lebih “mulya”?? Tidak..!! Tangan kiri tidak pernah protes dengan tugasnya, dia ikhlas tanpa mengeluh mengerkjakan semua kewajibannya.

Namun ternyata, tangan kanan juga tidak mau egois. Dia tahu bahwa “saudaranya” telah bekerja keras tanpa mengeluh. Maka tangan kanan pun “membeli” jam tangan, untuk diletakkan di tangan kiri. Tangan kanan juga “membeli” cicin untuk disematkan di jemari kiri. Dia tidak egois, mentang-mentang tugasnya lebih “mulya” disbanding tangan kiri. Subhanallah…sunggu sebuah contoh yang begitu indah untuk kita tiru dalam pergaulan sehari hari….
Sobat Pejuang…

Beda sifat denga telinga kita. Coba kita perhatikan. Letak telinga kita itu berekatan bukan? Tapi tidak pernah sekalipun saling “menyapa”. Malah ketika salah satu mendekati yang lain, maka yang lain cenderung menjauh. (Coba antum menengok, bukankah kedua telinga tampak saling tdiak mau betemu??) Ditambah lagi. Kedua telinga itu mempunya sifat dengki kepada yang lain. Jikalau salah satu di berikan anting, pasti yang satu lagi minta diberi juga. Dan harus sama..!!! Seakan tidak mau saudaranya menerima nikmat lebih dari yang dia punyai. Keduanya diberi sama, atau tidak pakai anting sama sekali…Na’udzubillah kalau kita mempunyai sifat seperti itu …..

Nah, sobat pejuang…saatnya kita “belajar” menjembatani perbedaan diantara kita sebagaimana sifat kedua tangan tadi. Dan bukan malah memperdalam jurang perbedaan sebagaimana kedua telinga ini…Dan ukhuwah Islamiyah yang kokoh, tak kan lagi sebats mimpi….Insya Allah….

0 komentar:

Posting Komentar

 

W3C Validations

Cum sociis natoque penatibus et magnis dis parturient montes, nascetur ridiculus mus. Morbi dapibus dolor sit amet metus suscipit iaculis. Quisque at nulla eu elit adipiscing tempor.

Usage Policies